Mengatasi krisis moneter saat ini, dimana nilai pendapatan dari
gaji bulanan yang tidak lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari
dikarenakan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi, banyak
orang membuat kegiatan sebagai usaha sampingan dalam menambah
penghasilan.
Beberapa usaha yang dilakukan mulai dari bertani,
beternak, dan bahkan usaha bisnis lain.
Untuk usaha keluarga dalam beternak, banyak orang memilih ayam sebagai
usahanya, karena sistem beternak ayam lebih sederhana dan mudah tanpa
menguras waktu dan tenaga yang banyak baik dalam pemeliharaan dan
pemberian pakan.
Syarat pokok dalam mengusahakan ternak ayam :
1. Penguasaan ilmu.
•Breeding, menyangkut pemilihan dan penggunaan bibit unggul
ditingkat final stock serta strain tertentu.
•Feeding, menyangkut penyediaan dan pemberian ransum.
•Management, menyangkut tata laksana perkandangan, perawatan,
pamasaran dll.
•Disease management, menyangkut sanitasi, vaksinasi, dll.
2. Kepemilikan jiwa peternak.
•Ketekunan, menumbuhkan rasa cinta kasih besar terhadap ternak.
•Disiplin, menumbuhkan tanggungjawab terhadap hidup matinya ayam.
•Tidak mudah putus asa, kesabaran dalam menanggulangi kesulitan
ekonomis maupun teknis.
Produksi ternak dipengaruhi oleh dua faktor :
1. Faktor genetis. Ini menyangkut keturunan yang akan mempengaruhi
selanjutnya terhadap tinggi rendahnya produksi.
2. Faktor luar. Adapun faktor luar yang mempengaruhi antara lain : tata
laksana, perkandangan, makanan, lingkungan, dan penyakit.
Ada dua (2) jenis ayam yang biasa diternakkan selain ayam kampung :
1. Ayam pedaging (Broiler).
2. Ayam petelur (layer).
Pemeliharaan ayam :
1. Fase awal
Brooder yang baik
Alat-alat pemanas yang stabil
Konstruksi indukan yang baik
Konstruksi Brooder yang baik :
Lantai mudah dibersihkan.
Tinggi tempat makan dan minum 2,5 cm diatas punggung ayam.
Ukuran tempat makan, panjang 1,5 cm (ayam umur 1-2 minggu) dan 5
cm (ayam umur 2-8 minggu), lebar 8 cm, dalam 6 cm.
Ukuran tempat minum, separoh dari tempat makan.
Ukuran brooder, 15-20 ekor/m2 (umur 1 hari-8 minggu), 10-15 ekor/m2
(umur 8-22 minggu), 4-6 ekor/m2 (umur lebih dari 22 minggu).
2. Fase pertumbuhan
Populasi hunian 5-10 ekor/m2 .
Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari.
Kadar protein pada ransum 14-16%.
3. Fase Bertelur
Untuk ayam petelur, pada umur 5,5-6 bulan ayam sudah bertelur.
Makanan, protein disarankan kira-kira 17 %.
Pada wal bertelur supaya diberi feed suplement atau extra vitamin.
Kandang dengan popoulasi 4-5 ekor/m2, tebal lantai 25-30 cm,
sarang perteluran 35 x 35 x 40 cm/5 ekor.
Produktifitas telur, perlu pengaturan kadar protein dalam ransum,
pemberantasan cacing dan kutu ayam secra regular, penyediaan air minum
yang bersih dan memadai.
Syarat kandang ayam yang bagus :
a. Mempunyai ventilasi udara.
b. Terkena sinar matahari.
c. Lantai terbuat dari tanah, semen, dengan dialasi dengan serbuk
gergaji atau sekam padi.
d. Mempunyai tempat makanan dan minuman.
e. Mempunyai tempat bertengger.
Makanan, Fungsi :
Memenuhi kebutuhan hidup.
Membentuk sel dan jaringan hidup.
Menggantikan sel yang rusak.
Bahan untuk berproduksi.
Yang mutlak diperhatikan terutama zat-zat makanan :
1. Karbohidrat, sebagai sumber energi untuk mobilitas tubuh ayam, dan
resistensi terhadap pengaruh lingkungan. Sumber : jagung dan beras.
2. Lemak, sebagai sumber energi dan alat transportasi buat vitamin A,
D, E, dan K. Sumber : Kacang tanah, dedak halus, kedelai, bungkil
kelapa, tepung ikan, tepung daging, dsb.
3. Protein, untuk pertumbuhan tulang, urat, daging, kulit, bulu, dan
menggantikan jaringan-jaringan tubuh yang rusak. Sumber : tepung
daging, tepung darah, tepung ikan, susu, bekicot, siput, cacing dll
(hewani); kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacang
panjang, bungkil kelapa dll (nabati).
4. Mineral, untuk alat berproduksi, seperti : kalsium (pembentukan
tulang dan kulit telur), natrium (darah), HCl (getah lambung), Fe
(butir darah merah), yodium (kelenjar gondok) dll. Sumber : tepung
tulang, tepung kerang, kapur dsb.
5. Vitamin, mempertahankan kesehatan tubuh dan kemampuan berproduksi.
Sumber : minyak ikan, susu, hati (vitamin A); jagung, katul, kacangkacangan
(vitamin B1); jagung, beras, daunan hijau (vitamin B2);
padi-padian, ikan ragi, hijauan (vitamin B6), kotoran lembu/kerbau
(vitamin B12), minyak ikan, susu, kacang-kacangan (vitamin D);
touge, hijauan, padi-padian (vitamin E), dll.
Air, fungsinya :
Membantu proses pencernaan.
Membawa zat makanan ke seluruh tubuh.
Mengatur suhu tubuh dan metabolisme.
Pembuangan sisa makanan.
Lebih dari 60 % tubuh ayam terdiri dari kandungan air. Ayam selalu
minum setiap 15-20 menit.
Energy Tambahan
1. Antibiotic, fungsi untuk menstimulir pertumbuhan, mencegah penyakit,
dan efisiensi setiap perubahan ransum. Sumber : penicillin,
terramycin, exythromycin, dll.
2. Feed Suplement, fungsi untuk mencegah penularan penyakit,
mempercepat pertumbuhan, meningkatkan produksi, dll. Sumber : Premix
B, Premix A, TM 10, Egg Formula, Rovimix AD3, Mineral, dll.
3. Concentrate, campuran bahan makanan yang dilengkapi dengan :
protein, carbohydrat, lemak, dan zat kasar lainnya. Concentrate
complit terdiri dari protein, mineral, dan vitamin.
4. Hijauan, fungsi untuk menambah nafsu makan dan tambahan vitamin.
Sumber : daun-daunan berwarna hijau yang segar.
Pakan ayam pedaging (broiler)
Bahan-bahan :
Konsentrat 20 %.
Dedak 35 %.
Jagung giling 25 %.
Bungkil Kelapa 20 %.
Pakan ayam petelur (layer)
Bahan-bahan :
Konsentrat 25 %.
Dedak 35 %.
Jagung giling 40 %.
Mineral 0,1 %.
BETERNAK AYAM ORGANIK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
saya tertarik dengan judul diatas yaitu beternak ayam organik, kalo berbicara "organik" tentu saja harus diperhatikan aspek2 pemeliharaannya.
ReplyDeleteintinya kalo kita berbicara "organik" aspek output yang menjadi topik utamanya, organik mengutamakan kualitas produksi sebagi output ketimbang kuantitas, akan menjadi bias topik pembicaraan ttg "organik" kalo masih menggunakan obat2 an antibiotik seperti derivat penicilin.
belum lagi tentang tata laksana pemeliharaannya yang relatif lebih "rumit" dari beternak biasa. seperti tidak boleh kontak ayam dengan tanah yang di khawatirkan akan terkontaminasi bakteri2 patogen ( thd manusia) seperti salmonella dll.
pada tahap selanjutnya pasca panen produk pun di uji kualitasnya sesuai standar (SNI), seperti bebas residu obat dan bakteri2 patogen.
pakan organik kok pakai konsentrat ya ? apa bukan kimia tu....
ReplyDeletesaya mau berternak ayam organik, mesti menghubungi siapa yaa??
ReplyDeletethx...
Pada prinsipnya tdk ada yg sulit soal ternak ayam semua sama hanya meruba pkla makan ayam saja dari bahan2 yg kimiawi kpd pakan unsur alami termasuk konsentratpun kan bisa dibuat dr unsur alami dan negara kita aemua melimpah.tinggah kreatifitas kita saja tanpa tambahan konsentrat juga bisa gampang kok dan saya sdh jalankan buat pakan mulai dari kangkung, sayur2an smp keong emas, soal uji hasil akhir memang tdk tapi welcome aja kl mau dilakukanasak kita sdh yakin soal pakan yg kita berikan ke ternak betul2 organik ya sdh. Pokoknya jalani aja gak usah bilang dan kita belajar sma2 dari pengalman nanti.maju jiwa peternak indonesia!!!
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaya tertarik untuk beternak ayam, terutama ayam organik. Kalo boleh tau, peternakan bapak ini ada dimana? Siapa tau bisa berkunjung
ReplyDeleteindra
bagus infonya thanks
ReplyDeletehttps://www.plazarealcariari.com/2020/11/pinjaman-online-terbaik.html