Sebutan penyakit Mareks diberikan sebagai penghargaan kepada seseorang yang pertama kali mengadakan penelitian tentang sesuatu penyakit. Pada tahun 1907 orang yang bernama Marex Polyneuritis Di Indonesia adanya penyakit mareks baru pertama kali dilaporkan oleh de Boer dan Djaenudin pada tahun 1949 (Sofyan SD, 1980). Aetiologi atau penyebab penyakit mareks ini adalah virus DNA. Penyakit ini dapat menyerang semua jenis ternak unggas. Pada ayam, penyakit mareks menyerang ayam-ayam umur muda, setelah ayam berumur 3 minggu atau berkisar 1 sampai dengan 4 bulan. Sedangkan pada ayam dewasa jarang sekali dijumpai. Penyakit mareks tersebar di seluruh dunia, baik yang beriklim tropis mupun sub tropis, termasuk di Indonesia. Apabila ayam terinfeksi oleh virus mareks, maka virus ini akan masuk melalui kulit ke dalam tubuh ayam dan biasanya melalui kulit-kulit yang kotor oleh debu atau kotoran lainnya, terutama debu-debu kandang.
yakni suatu penyakit yang pada umumnya menyerang syaraf. Pemberian nama suatu penyakit yang berorientasi pada syaraf berubah-ubah tergantung kepada para ahli yang menelitinya, ada yang menyebut : Range paralysis Fowl paralysis atau Neuro Lymphomatasis dan yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan : Avian Reucosis Hasil penelitian Calnek dan Witter (1972), penyakit mareks dikeluarkan dari kelompok Avian Leucosis Complex. Sedangkan di Indonesia penyakit semacam ini dikenal dengan sebutan penyakit mareks atau marex. Dengan semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, khususnya peternak unggas, maka petani peternak unggas di Indonesia tidak ketinggalan dari masalah penyakit mareks ini. Penyakit ini dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar di kalangan petani peternak unggas, baik yang memelihara sambilan maupun berskala besar.
Karena itulah kandang diusahain harus selalu bersih dari debu-debu dan bulu-blulu bekas pada saat molting. Tanda-tanda penyakit mareks adalah : pincang, lumpuh pada sayap atau leher, kadang-kadang matanya menjadi buta dan kelumpuhan pada kaki yang ditandai dengan satu kaki menghadap ke depan dan satunya menghadap ke belakang.
Penyakit mareks mempunyai empat macam bentuk dan dapat digolongkan berdasarkan organ-organ yang terserang yaitu :Tanda-tanda dari penyakit tipe ini adalah jengger pucat, kelumpuhan (paralyse) pada sayap dan kaki yang dapat dilihat pada sayap yang jatuh dan inkordinasi dari kaki-kaki dimana satu terenggang ke depan yang satunya ke belakang atau sebaliknya. Penyakit tipe ini, organ-organ yang terserang adalah hati (hepar), ginjal, testis, ovarium dan lympha (lien). Warna organ-organ tersebut berubah menjadi pucat dan pada hati terjadi pembesaran dua sampai empat kali dari keadaan normal dan banyak dijumpai pula tumor-tumor. Tipe ini ditandai dengan kebutaan pada mata atau iris (conjunktiva) dan maka akan berwarna kelabu seperti mutiara. Tipe ini ditandai adanya tumor-tumor di bawah kulit (sub cutan) dan otot-otot (musculus). Untuk mendiagnosa apakah benar penyakit yang terjadi pada ayam benar-benar penyakit mareks, kita dasarkan pada gejala klinis dan pemerikasaan laboratoris. Pada kenyataannya sering kita jumpai bahwa penyakit Avian Leucosis Complex dikaburkan dengan penyakit mareks. Pada penyakit ini tanda-tanda klinis hampir sama dengan mareks, akan tetapi biasanya penyakit tersebut sering menyerang pada ayam yang berumur empat sampai lima bulan. Oleh karena itu peternak harus lebih berhati-hati dalam mendiagnosa penyakit mareks ini, dan untuk lebih meyakinkanperlu diadakan pemerikasaan laboratoris. Apakah faktor prediksi atau predisposisi dari penyakit mareks? Faktor yang mendorong berjangkitnya penyakit mareks pada ayam antara lain : Perkandangan. Kandang yang kurang bersih, berdebu dan lembab mendorong berjangkitnya mareks.Pemeliharaan. Pola pencampuran ayam muda dengan ayam dewasa (tidak seragam umurnya). Ayam yang stress mudah terserang penyakit Adanya Penyakit lain. IBD dan beberapa penyakit lain yang menurunkan kekebalan berpotensi terserang mareks. aktor genetis. Kekebalan induk yang diturunkan kepada anaknya berbeda. Kadang ada jenis ayam yang mempunyai kekebalan yang lebih tinggi dibandingkan jenis lain. Untuk mencegah penyebaran mareks tindakan yang harus dilakukan adalah melakukan desinfeksi kandang dan peralatannya, mengontrol penyebaran penyakit dan meminimalisir ternak kontak langsung dengan manusia. Mengingat mareks dapat menimbulkan kematian ayam 30-60%, maka dari sisi ekonomi kerugian yang ditimbulkan cukup tinggi.
Sumber www.poultryindonesia.com dimodifikasi oleh Abror Yudi Prabowo
atasi serangan mereks pada ternak ayam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bagi anda yang ingin jadi pengusaha peternakan ayam, silakan hubungi saya, modal cuma 100 rb doank sudah bisa punya peternakan ayam, nggak perlu repot bikin kandang, nggak perlu repot merawat , nggak kena bau ayam, ayam nggak mudah kena penyakit atau mati, keuntungan yg diperoleh maksimal tidak seperti usaha peternakan pada umumnya.
ReplyDelete“This opportunity is real, real business, real ranch, real chicken, real income”.
Daripada 100 rb anda sia-sia hanya untuk belanja, habis dimakan dalam sekejap, atau di bank, habis dimakan bunga bank dll.
Maka lebih cepat, lebih baik.
kontak saya : globalwranch@yahoo.co.id
bisa`di infokan disini ga pak detail sederhanya seperti apa...gitu
ReplyDeletebanyak kawan2 mungkin juga berminat.
thanx infonya...sukses peternak indonesia !!!